Synology Hybrid RAID (SHR) adalah sistem manajemen Synology RAID otomatis yang dimaksudkan untuk membuat volume penyimpanan tersebar dengan cepat dan sederhana. SHR direkomendasikan untuk mengonfigurasi volume penyimpanan di NAS Synology Anda jika Anda tidak terbiasa dengan RAID.
Bagaimana cara memperluas dan memaksimalkan kapasitas penyimpanan SHR? Apakah SHR memberikan toleransi kesalahan? Baca terus panduan ini karena kami akan menjawab semua pertanyaan tersebut. Di akhir artikel ini, Anda akan mempelajari Synology Hybrid RAID (SHR) dan perbedaannya dari Classic RAID.
Synology Hybrid RAID (SHR) adalah sistem manajemen RAID otomatis berbasis Linux, yang dirancang memberikan solusi dalam penyebaran manajemen penyimpanan dengan menyediakan manajemen sistem yang cepat dan mudah. SHR sangat cocok untuk pemula dalam teknologi RAID karena memungkinkan penggunanya membuat penyimpanan yang fleksibel dengan peningkatan kapasitas dan performa.
Tujuan utama menggunakan SHR adalah untuk menggabungkan drive Synology NAS dalam satu unit logical untuk melindungi perangkat dari kehilangan data, yang mengakibatkan kemungkinan kesalahan disk yang tidak dapat dicegah dengan menggunakan classical RAID. Selain itu, skema alokasi data ini menawarkan kemampuan yang lebih baik, menggabungkan drive dengan beragam kapasitas ke dalam satu kotak NAS dan menghemat ruang untuk menyimpan data.
Synology Hybrid RAID membagi disk menjadi beberapa bagian. Misalnya, jika saya memiliki 1 terabyte, SHR akan membagi disk menjadi tiga bagian. Synology Hybrid RAID tidak menyerang disk individu. Sebaliknya, itu menyerang setiap partisi disk untuk menjamin bahwa tiap partisi ditempatkan di drive yang berbeda.
Berikut penjelasannya untuk pemahaman lebih lanjut. Misalnya, jika saya memiliki 4 disk berukuran 1 TB dalam susunan ini, baik SHR dan RAID 5 berfungsi sama, di mana 1 disk akan disimpan untuk penyimpanan, dan saya akan mendapatkan data 1 TB. Tapi, jika saya mengubah susunan saya dan mengganti disk pertama dengan 3 TB, Raid 5 hanya akan menggunakannya sebagai disk 1 TB. Namun, SHR akan bisa digunakan sebagaimana semestinya. Tetapi perlu dicatat bahwa SHR memakan disk terbesar untuk keamanan.
Untuk mengetahui cara kerja SHR, coba ganti disk kedua dengan 3 TB lainnya; Anda akan mendapatkan total 5 TB. Dibandingkan dengan RAID 5, di mana disk terkecil menentukan ukurannya, Anda hanya akan mendapatkan 3 TB dengan RAID 5.
Menyadari potensi penuh atas Synology Hybrid RAID penting untuk membantu Anda memutuskan skema alokasi data mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Berikut ini adalah fitur-fitur dari SHR yang harus Anda pertimbangkan:
Classic RAID membuat penyimpanan berdasarkan drive terkecil dalam susunan. Dalam konfigurasi RAID yang normal, sistem otomatis mencari kapasitas terkecil yang tersedia dan melihat semua drive lain sebagai sama, tidak peduli berapa banyak drive yang Anda tambahkan ke susunan Anda.
Sebagai perbandingan, di lingkungan Synology Hybrid RAID, sistem melihat setiap hard disk sebagai kapasitasnya dan selalu menetapkan satu hard disk untuk redundansi. Jadi, jika Anda secara bertahap menambahkan hard disk yang lebih besar di lingkungan SHR, SHR akan memulai redundansi dengan hard disk pada kapasitas terbesar dan memanfaatkan disk yang berikutnya akan Anda tambahkan ke susunan Anda. Dengan begitu, penyimpanan akan dimaksimalkan hingga kapasitas penuhnya.
Ada dua cara yang direkomendasikan untuk memperluas kapasitas penyimpanan Synology Hybrid RAID. Pertama, Anda dapat mengganti SHR dengan drive yang lebih besar atau menambahkan drive tambahan.
Saat menggunakan jenis RAID tertentu, Anda bisa memperluas kapasitas ruang penyimpanan dengan mengganti drive yang lama dengan drive yang lebih besar. Pastikan Anda melakukannya satu per satu kemudian drive baru Anda memenuhi persyaratan drive.
Masukkan drive ke slot drive yang kosong dan tambahkan ke kumpulan penyimpanan. Pastikan drive tambahan memenuhi persyaratan drive. Untuk SHR, drive yang ingin Anda tambahkan harus sama atau lebih besar dari drive terbesar di kumpulan penyimpanan atau sama dengan drive kumpulan penyimpanan mana pun.
Kumpulan penyimpanan SHR drive tunggal tidak memiliki toleransi kesalahan.
Diperlukan minimal dua hard drive untuk membuat kumpulan penyimpanan SHR yang bisa menahan kegagalan drive tunggal. Misalkan Anda sudah memiliki kumpulan penyimpanan SHR drive tunggal. Dalam hal ini, Anda dapat menambahkan drive lain untuk meminimalisir jumlah kegagalan drive yang dapat ditoleransi menjadi satu (setara dengan redundansi data RAID 1).
Diperlukan minimal empat drive untuk membuat kumpulan penyimpanan SHR-2 yang dapat menahan kegagalan dua drive. Jika Anda sudah memiliki kumpulan penyimpanan SHR-1 (toleransi kesalahan satu drive), Anda dapat menggunakan fitur "Ubah Jenis RAID" untuk mengubahnya menjadi SHR-2.
Sebelum kita membahas perbedaan antara SHR vs. Classic RAID, mari kita ketahui terlebih dahulu apa itu Classic RAID karena kita lebih dulu menyebutkan Synology Hybrid RAID (SHR).
A RAID, atau yang dikenal sebagai Redundant Array of Independent Disks, adalah sistem tingkat server yang bagus untuk penyimpanan data bervolume tinggi. Sistem RAID menggunakan banyak drive dengan disk berkapasitas kecil untuk menyimpan data dalam jumlah besar sekaligus meningkatkan keandalan dan redundansinya. Komputer melihat susunan sebagai satu unit logical dari beberapa disk drive.
Penyimpanan RAID dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa jenis RAID memprioritaskan performa, sementara yang lain memprioritaskan keandalannya, toleransi kegagalan, atau koreksi kesalahan. Jenis apa yang Anda pilih ditentukan oleh tujuan Anda.
Kemampuan untuk menyingkirkan drive yang rusak dan menempatkan yang baru di tempatnya adalah hal yang lazim di semua sistem RAID, dan itulah manfaat mereka sebenarnya. Data pada disk yang gagal bisa dibangun ulang secara otomatis dengan sebagian besar jenis RAID.
Jadi, mari kita mulai pembahasannya. Sekarang setelah Anda mengetahui apa itu SHR dan Classic RAID, pertanyaannya adalah mana yang harus dipilih. Keduanya adalah metode redundansi yang sangat baik dengan keunggulannya masing-masing. Tapi pertama-tama, mari kita lihat kelebihan dan kekurangannya:
Pengaturan lebih cepat
Bisa diukur
Mampu mencampur drive
Meningkatkan jumlah ruang yang dapat digunakan saat menggabungkan drive sambil tetap mempertahankan redundansi 1 disk
Seseorang dapat memindahkan drive ke Synology yang baru dengan dukungan SHR; NAS yang baru akan mendeteksi volume dan data
Synology masih dapat mengakses keseluruhan volume data jika terjadi kegagalan drive, meskipun jadi jauh lebih lambat, sampai ada drive pengganti yang dipasang
Ini memiliki kecepatan yang sama dengan RAID 5 dan 6, tetapi sedikit lebih lambat dibandingkan RAID tradisional
Harus memformat drive sebelum dihapus dari SHR RAID dan dipasang di NAS non-SHR yang baru
Ini memiliki opsi yang lebih luas untuk penyebaran. Lebih banyak set RAID tugas tertentu, seperti tersedia RAID 10 atau RAID 50.
Jika Anda memasang hard drive di peralatan baru, NAS/DAS yang baru terkadang lebih bisa mengenalinya.
Secara keseluruhan memberikan kecepatan membaca dan menulis yang lebih cepat.
Tidak mungkin menggabungkan drive secara efektif, dan satu-satunya cara untuk meningkatkan kapasitas total adalah dengan menukar setiap drive dalam susunan.
Setelah drive gagal, data tidak dapat diakses sampai ada drive baru yang dipasang (kecuali RAID 1).
Pembuatan susunan RAID membutuhkan waktu lebih lama daripada SHR yang sama.
Tidak mengherankan jika saya menyarankan untuk menggunakan Synology Hybrid RAID (SHR) saat bekerja dengan NAS Synology modern. Keunggulan dalam opsi penskalaan cukup menjadikannya pilihan yang sangat luar biasa bagi saya, dan bagi mereka yang loyal terhadap suatu merek, Anda hanya akan membuatnya lebih menarik. RAID tradisional masih sangat relevan dan sangat berguna. Namun, jika Anda bisa menggunakan SHR dalam penyiapan NAS, saya sangat menyarankan Anda untuk melakukannya pada saat pemasangan.
Selanjutnya, jika Anda masih ragu dan bimbang tentang apa yang harus dipilih, tonton video ini untuk penjelasan lebih lanjut mengenai Synology Hybrid RAID (SHR) dan Classic Redundant Array of Independent Disks (RAID).
Synology Hybrid RAID memiliki beberapa keunggulan utama dibandingkan dengan RAID tradisional, yang juga bisa digunakan sebagai opsi konfigurasi untuk sebagian besar model Synology NAS:
Di sisi lain, SHE memiliki kecepatan yang sedikit lebih lambat. Ditambah lagi, struktur yang rumit dapat mempersulit pemulihan file penting jika terjadi kehilangan data.
Karena sebagian besar didasarkan pada teknologi RAID, Synology Hybrid RAID mewarisi kekurangannya, yang dapat menyebabkan tidak dapat diaksesnya file penting Anda:
Jika Anda secara tidak sengaja menghapus atau kehilangan file NAS dari drive Synology NAS berbasis SHR, jangan ragu untuk menggunakan perangkat lunak pemulihan data RAID, Wondershare Recoverit. Ini adalah satu-satunya alat yang bisa mengatasi masalah Anda.
Berkat teknologi pemulihan data yang dipatenkan, Recoverit memberikan tingkat layanan yang lebih tinggi dari ahli pemulihan. Karena itu, Recoverit memiliki tingkat keberhasilan pemulihan file yang tinggi dan dapatkan kembali file dengan kualitas yang lebih baik.
5.481.435 orang telah mengunduhnya.
Mendukung pemulihan semua level RAID, termasuk RAID 0, RAID 1, RAID 5, RAID 6, dan RAID 10.
Memperkuat lebih dari 500 skenario kehilangan data RAID yang berbeda, seperti penghapusan tidak disengaja, pemformatan disk, pemadaman listrik, serangan virus, kerusakan RAID, kegagalan rekonstruksi RAID, dll.
Memulihkan data dari hard drive RAID jarak jauh. Tidak perlu melepas hard drive server NAS.
Memulihkan data dari semua perangkat NAS terkemuka, seperti Synology, QNAQ, Buffalo, WD, Asustor, dll.
Ikuti tiga langkah sederhana di bawah ini untuk memulihkan data yang terhapus atau hilang dari Synology NAS berbasis SHR dengan perangkat lunak pemulihan data RAID Recoverit.
Langkah 1. Pilih Mode Pemulihan NAS.
Unduh dan pasang Wondershare Recoverit di PC Anda. Kemudian luncurkan aplikasi kemudan arahkan ke NAS and Linux yang ada di bilah kiri. Sekarang, pilih NAS Recovery. Ini akan memungkinkan Recoverit mencari perangkat penyimpanan NAS tempat di mana Anda kehilangan data.
Langkah 2. Konfigurasikan Perangkat NAS.
Setelah Recoverit selesai mencari, Anda akan melihat perangkat NAS yang terdeteksi pada layar Anda di bawah Server NAS. Sekarang, temukan perangkat tempat di mana Anda kehilangan data kemudian klik untuk melanjutkan.
Berikan informasi yang diminta. Setelah itu, tekan Connect untuk Recoverit membuat koneksi jarak jauh.
Langkah 3. Pulihkan dan Simpan File.
Setelah terhubung, program akan memulai pemindaian otomatis untuk menemukan data yang hilang atau terhapus di perangkat NAS yang dipilih.
Saat pemindaian selesai, Recoverit akan memungkinkan Anda melihat pratinjau file yang ingin Anda pulihkan ke komputer Anda. Setelah Anda menemukan file yang dimaksud, klik Recover untuk memulai pemulihan.
Untuk Windows XP/Vista/7/8/10/11
Untuk macOS X 10.10 - macOS 13
Kami harap Anda memahami Synology Hybrid RAID (SHR) dan perbedaannya dengan Classic Redundant Array of Independent Disks (RAID). Sangat disarankan untuk menggunakan SHR karena menerapkan fitur di atas Classic RAID. Jika Anda kehilangan file Anda, unduh perangkat lunak pemulihan data Recoverit untuk pemulihan data RAID yang aman dan sederhana.