Ada berbagai jenis perangkat penyimpanan, chip IC, dan modul. Setiap jenisnya memiliki kegunaan istimewanya masing-masing. Beberapa digunakan untuk menyimpan data dan perintah untuk sementara, sedangkan yang lainnya digunakan untuk menyimpan hal-hal tersebut secara permanen. Beberapa di antaranya mengizinkan Anda untuk mengubah isinya, sementara yang lainnya bahkan tidak akan mengizinkan Anda untuk menyalinnya.
Artikel ini sangat sederhana dan merupakan panduan deskriptif mengenai jenis memori terkenal yang dikenal sebagai ROM (Read-Only Memory). ROM adalah salah satu memori penyimpanan yang dapat menyimpan data secara permanen, inilah alasan ROM termasuk dalam kategori perangkat penyimpanan non-volatile. Mari cari tahu lebih lanjut mengenai ROM.
Read-Only Memory disingkat sebagai ROM. Seperti yang bisa dilihat dari namanya, isi dari memori jenis ini hanya bisa dibaca, namun hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena ada jenis ROM yang dapat terus-menerus ditulis ulang. ROM yang non-volatile memang berarti bahwa isi memori-memori tersebut tidak terhapus ketika baterai atau power supply terputus.
Semua komputer, laptop, dan perangkat yang memiliki sistem operasi memiliki chip IC yang terpasang pada PCB (Printed Circuit Board) miliknya dan dikenal sebagai BIOS. BIOS berarti Basic Input/Output System. BIOS tidak hanya menginisialisasi perangkat keras komputer, namun juga memberikan layanan pada sistem operasi seperi Windows, macOS, dsb.
Semua ponsel memiliki ROM yang terpasang. ROM-ROM tersebut menyimpan fungsionalitas yang berbeda dari ponsel Anda. Misalnya, papan ketik pada ponsel menggunakan ROM untuk menghubungi nomor-nomor dan kode-kode, sedangkan pada smartphone, ROM mengontrol driver layar sentuh. ROM juga digunakan untuk menyimpan sistem operasi dan aplikasi bawaan, serta layanan pada ponsel, sehingga itulah alasan kenapa Anda masih bisa menemukan aplikasi-aplikasi tersebut di ponsel Anda bahkan setelah pabrik mengatur ulang.
ROM tidak hanya digunakan sebagai firmware, namun juga sebagai alat untuk memperbarui firmware. Firmware merupakan kode program yang tertulis di ROM secara permanen untuk menjalankan sebagian fungsionalitas selama daya hidup sebuah perangkat. ROM muncul di kamera web, printer dan scanner, televisi digital, diska lepas USB, dsb.
Mikrokontroler atau MCU adalah sirkuit terpadu yang bisa diprogram yang memiliki prosesor kecil di dalamnya. MCU (Microcontroller Units) memiliki ROM yang terpasang pada PCB (Printed Circuit Board) miliknya untuk menyimpan perintah program. Semua jenis Arduino, Atmega328p, AVR, PIC, dan 8051 merupakan contoh dari Mikrokontroler.
VCRs (Video Cassette Recorders), CD dan DVD Drive, Kamera Digital, Jam Digital, Modem Komputer, Kartu Grafis, Prosesor Komputer, Monitor LCD dan LED, dsb memiliki ROM yang terpasang pada mereka. Hampir semua perangkat digital memili ROM untuk menjalankan berbagai aplikasi bawaan dan operasi berulang.
Saat ini, instrumen elektronik digital lebih banyak digunakan dibandingkan pengukur analog kuno dengan jarum. Instrumen-instrumen tersebut tidak hanya memberikan kita hasil yang bebas dari kesalahan, namun juga memberikan kita interpetasi yang lebih seksama dan akurat. Semua hal tersebut adalah mungkin karena ROM yang terpasang dalam instrumen-instrumen ilmiah tersebut.
ROM adalah sejenis memori yang hanya diprogram sekali dan isinya hanya bisa dibaca lagi dan lagi oleh sebuah perangkat atau pengguna. Kebanyakan dari ROM tidak bisa diperbarui dan kebanyakannya bahkan tidak mengizinkan Anda untuk menyalin isinya. Sifat penting dari ROM ini yang membuatnya menjadi Read-Only Memories.
ROM itu non-volatile, yang berarti Anda bisa memutuskan perangkat yang memiliki ROM di dalamnya dari sumber daya atau baterai, dan ROM masih akan tetap mempertahankan isinya tanpa masalah. Karena fitur ini, ROM digunakan di hampir setiap jenis perangkat digital saat kita mematikan atau memutuskan kebanyakan dari perangkat-perangkat tersebut ketika kita tidak ingin menggunakannya.
Jika memori bisa diprogram dengan mudah, Anda bisa memprogramnya sesuai dengan kebutuhan proyek atau produk Anda. Untungnya, ROM adalah chip memori yang bisa diprogram. Anda dapat membeli ROM dari pasaran dan memprogramnya sesuai dengan keperluan proyek Anda, tapi pastikan bahwa ROM tersebut mengizinkan Anda untuk memodifikasi kode Anda berkali-kali. Ada berbagai jenis circuit board yang bisa diprogram yang tersedia di toko-toko, begitu juga dengan yang memiliki ROM.
Dawon Kahng dan Simon Sze menemukan ROM (Read-Only Memory) pada 1967 di Bell Labs. Insinyur-insinyur jenius tersebut berasal dari Korea dan Tiongkok. Mereka menyatakan bahwa transistor FGMOS bisa digunakan sebagai memori yang akan berkemampuan untuk diprogram, dan sekarang jarang ada perangkat digital di dunia ini yang tidak dipasangkan ROM di dalamnya.
Terdapat dua komponen penting pada ROM, gerbang logika OR dan Decoder. Decoder bertanggung jawab untuk mengkonversi kode level tinggi menjadi kode biner level rendah dan sebaliknya. Gerbang OR menerima input dari decoder dan kemudian menjalankan fungsinya, Gerbang logika dalam ROM digunakan dengan cara di mana mereka dapat menyimpan kode perintah atau data secara permanen.
Dengan memberikan alamat sebagai input ke ROM, ROM akan memberikan data dan perintah yang tersimpan di dalamnya. Hal ini sering terjadi ketika pengguna menggunakan perangkat digital.
MROM adalah singkatan dari Masked Read-Only Memory. Mask adalah gambaran dari template sirkuit yang ingin dijadikan ROM oleh para insinyur. Sirkuit ini memiliki semua fungsionalitas yang akan menjadi fungsi bawaan sebuah ROM. Namun template ini harus diberikan ke produsen-produsen MROM.
MROM adalah teknologi lama dan hanya produsen-produsen yang bisa membuat dan memprogramnya dalam jumlah besar. Metode penulisan konten menjadi Masked ROM dikenal sebagai Mask Programming. Isi dari MROM tidak bisa diubah dan tertulis secara permanen di dalamnya.
Karena keterbatasan ini, MROM tidak bisa menjadi terkenal karena para ilmuan dan programmer menginginkan sesuatu yang dapat mereka program dan modifikasi sendiri.
PROM berarti Programmable Read-Only Memory. Memori ini dibuat untuk para programmer sehingga mereka dapat menulis kode mereka sendiri tanpa perlu datang ke produsen dan membayar harga mahal. Ada perangkat khusus yang digunakan untuk menulis data ke dalam PROM yang disebut PROM Programmer. Menulis kode dengan perangkat ini adalah proses yang sulit dan berat.
Program yang tertulis di PROM tidak akan bisa diganti setelahnya. Maka dari itu, error yang menyebabkan ROM tidak bekerja dengan benar tidak dapat dihilangkan. Alhasil, ROM akan menjadi benar-benar tidak berguna.
Seorang jenius dari Intel, Dov Frohman, membuat Erasable Programmable Read-Only Memory (EPROM) pada 1971. Memori ini dibuat untuk mengatasi keterbatasan PROM. Isi dari PROM tidak bisa dihapus, tapi kode dan data dari EPROM bisa dihapus dengan mudah. EPROM memungkinkan programmer untuk memprogram chip, dan bukan langsung membuangnya ke tempat sampah.
Seperti yang kami deskripsikan, EPROM bisa diprogram ulang setelah memasukkannya ke dalam perangkat yang disebut EPROM Eraser. Eraser ini memiliki kompartemen sinar UV di dalamnya dan paparan terhadap Sinar Ultraviolet menghapus data dari EPROM. Karena fitur ini, EPROM digunakan untuk membuat projek yang memerlukan modifikasi selama dikembangkan.
Isi dari Electrically Erasable Programmable ROM bisa dihapus secara elektrik dengan menggunakan sinyal. Inilah alasan EEPROM merupakan jenis ROM yang paling populer. Sifat ini memungkinkan para programmer untuk memodifikasi kode berkali-kali tanpa perlu menunggu sinar UV untuk menghapus isinya.
Dalam kebanyakan kasus, kita tidak perlu melepaskan EEPROM dari soket ketika melakukan program ulang. Karena fitur ini, EEPROM digunakan di kebanyakan perangkat digital terkini yang memiliki software yang bisa diperbarui dan diinstal ulang apabila terjadi kerusakan. Perangkat dengan EEPROM memiliki masa hidup yang lebih lama.
Flash adalah memori yang sangat cepat yang digunakan di perangkat terkini. Komponen dasar Flash Memory adalah FGMOS (Floating Gate Metal-Oxide-Semiconductor Field-Effect Transistor). ROM yang terbuat dari Flash Memory dikenal sebagai Flash ROM. Flash ROM digunakan pada aplikasi industri dan perangkat konsumen seperti komputer, ponsel, televisi digital, dsb.
ROM menambahkan fungsionalitas terhadap hardware dan software dalam taraf rendah. Hal tersebut membuat perangkat-perangkat tersebut sangat cepat.
Kebanyakan ROM tidak mengizinkan para pengguna teknis untuk mengubah isinya. Inilah alasan kebanyakan dari perangkat menjadi aman.
ROM tidak memerlukan refresh sinyal karena bersifat statis.
ROM lebih dapat diandalkan dibandingkan RAM karena RAM sering panas.
ROM lebih murah daripada RAM
Mencoba menyalin isi ROM untuk plagian atau tujuan lain dapat menyebabkan kegagalan perangkat permanen.
Perangkat dengan ROM yang tidak bisa diperbarui tidak bisa diperbaiki jika terjadi masalah yang disebabkan oleh ROM.
ROM berarti Read-Only Memory dan merupakan memori yang bersifat non-volatile yang muncul dalam bentuk chip IC yang bisa diprogram. ROM digunakan sebagai firmware dalam perangkat elektronik digital untuk melayani fungsionalitas bawaan seperti komputer, laptop, ponsel, televisi digital, dsb. Read-Only Memory tidak hanya menginisialisasi hardware, namun juga memuat sistem operasi dalam RAM.
RAM berarti Random-Access Memory yang digunakan di sedikit perangkat jika dibandingkan ROM. RAM adalah memori volatile, yang berarti ia tidak bisa mempertahankan isinya ketika daya terputus. RAM adalah satu-satunya jalur untuk berkomunikasi dengan prosesor. Menjalankan aplikasi dan data yang sedang diproses terjadi di RAM. RAM juga memberikan ruang untuk hasil yang diproses. Pelajari lebih lanjut mengenai apa itu RAM.
Apa itu ROM dan apa fungsinya?
ROM adalah Read-Only memory dan muncul hampir di semua perangkat elektronik digital. ROM menyimpan kode perintah yang membuat sebuah perangkat mampu menjalankan tugas-tugas tertentu sebagai fungsi bawaan. ROM hanya diprogram sekali oleh produsen perangkat dan isinya hanya bisa dibaca oleh pengguna perangkat.
Bagaimana data tersimpan dalam ROM?
Kebanyakan ROM bisa diprogram dengan menggunakan sebuah komputer. Data dalam ROM muncul dalam bentuk Biner atau dalam bentuk 0 dan 1. Isi dari ROM bersifat permanen karena ROM bersifat non-volatile, dan kebanyakan produsen tidak mengizinkan para konsumen untuk mengubah isinya.
Bisakah ROM diubah?
Tidak, dalam kebanyakan kasus ROM tidak bisa diubah karena mengandung kode rahasia yang membuat sebuah perangkat berfungsi. Hanya produsen yang bisa mengubah ROM dan isinya, namun beberapa produsen mengizinkan para pengguna teknis untuk memperbarui ROM. Dalam kasus ini, para produsen memberikan kode untuk diinstal dalam ROM yang spesifik, seperti BIOS.
Apa contoh Read-Only Memory?
Read-Only Memory juga dikenal sebagai ROM. ROM adalah chip memori non-volatile yang menyimpan data dan perintah secara permanen. ROM muncul hampir di setiap perangkat digital seperti konsol video game, komputer, laptop, televisi digital, ponsel, dsb.
Ini adalah artikel sederhana dan merupakan panduan mudah mengenai ROM (Read-Only Memory). Dengan membaca artikel ini, Anda mempelajari tentang dasar ROM dan kategori di mana memori ini berada. Bersamaan dengan bekerjanya ROM, Anda juga dipandu mengenai berbagai jenis ROM seperti MROM, PROM, EPROM, EEPROM, dsb.
Anda tidak hanya mempelajari kelebihan dan kekurangan ROM dalam artikel ini, namun juga dapat membandingkan RAM yang terkenal dengan ROM. Mengetahui perbedaan antara RAM dan ROM sangat penting karena kedua jenis memori tersebut merupakan penyanggah setiap perangkat digital. Kami harap artikel ini bermanfaat bagi Anda untuk meningkatkan pengetahuan umum dan teknis Anda.