Windows 10 Melewati 50% Pangsa Pasar dengan Penggunaan CPU Cortana yang tinggi
Wondershare Recoverit

Hard Drive Recovery

  • Melakukan recovery file yang terhapus atau hilang dari hard drive secara efektif, aman, dan menyeluruh.
  • Mendukung data recovery dari 500+ situasi dan alasan terjadinya kehilangan data, termasuk komputer yang mengalami crash, kehilangan partisi, kesalahan manusia yang tidak disengaja, dan lain sebagainya.
  • Mendukung recovery 1000+ format file dengan tingkat keberhasilan yang tinggi tanpa adanya penurunan kualitas.
DOWNLOAD GRATIS DOWNLOAD GRATIS DOWNLOAD GRATIS Pelajari Lebih Lanjut >
hard drive recovery
Wondershare Recoverit Authors

Feb 29, 2024 • Filed to: Solusi Komputer Windows • Proven solutions

0

Pada tahun 2015, Microsoft merilis Windows 10 melalui sebuah program pembaruan gratis untuk para pemilik komputer dengan salinan berlisensi Windows 7, 8, dan 8.1. Strategi ini digunakan sebagai upaya untuk memaksa adopsi OS baru tersebut secara cepat. Walaupun hasilnya cukup positif, tidak semua pengguna langsung ikut menggunakan Windows 10. Oleh karena itu, raksasa komputer tersebut terpaksa menyaksikan Windows 7 2009 tetap memimpin untuk waktu yang lama. Tetapi saat ini kita berada di tahun 2019, dan segalanya telah berubah menjadi positif untuk software Windows versi terbaru.

Menurut sebuah laporan dari Net Applications, versi terbaru Windows telah melampaui 50% pangsa pasar. Ini merupakan pencapaian kedua di tahun 2019 sejak perusahaan tersebut meloloskan Windows 7 pada bulan Januari tahun ini. Pencapaian baru ini berarti bahwa setiap beberapa komputer desktop saat ini menjalankan sistem operasi terbaru dan terhebat dari Microsoft. Jalan Windows 10 untuk menjadi software Windows terpopuler membutuhkan waktu yang lebih lama dari perkiraan Microsoft, tetapi tentu saja, perusahaan ini akhirnya puas dengan pencapaian terbaru dari sistem operasi tersebut.

gambar windows 10 -1

Adopsi OS ini dimulai dengan sangat kuat pada bulan-bulan pertama, tetapi secara alami melambat setelah gebrakan awal. Raksasa AS ini menargetkan 1 miliar perangkat yang menjalankan Windows 10 dalam dua hingga tiga tahun, tetapi ia mengurangi ekspektasinya setelah menyadari bahwa pencapaian ini cukup mustahil.

Yang cukup menarik, Windows 10 telah diinstal di lebih dari 75 juta PC dalam empat minggu pertama setelah peluncuran awalnya. Dengan ketersediaan selama 10 minggu, sistem operasi ini melampaui 110 juta perangkat. Seperti yang telah diperkirakan, pertumbuhan OS ini cukup stabil setelahnya: mencapai 200 juta dalam waktu kurang dari enam bulan, kemudian 270 juta setelah delapan bulan, 300 juta setelah sembilan bulan, 350 juta setelah 11 bulan, dan 400 juta setelah 14 bulan. Setelah adopsi cepat ini, pertumbuhannya mulai menurun dengan 500 juta setelah 21 bulan, kemudian 600 juta setelah 28 bulan, dan 700 juta setelah 38 bulan. Setelah 44 bulan, Windows 10 akhirnya mencapai angka 800 juta pengguna.

Pangsa Pasar OS di Seluruh Dunia

gambar pangsa pasar windows 10

Windows 8 bukanlah Sistem Operasi Microsoft yang paling populer. Walaupun ia memiliki beberapa kesamaan dengan Windows 10 dalam hal UI, Sistem Operasi ini menjadi sebuah target serangan balik yang sangat besar karena sejumlah perubahan kontroversial pada Antarmukanya. Versi Windows yang satu ini bergerak datar dengan margin sebesar 0,63%, sedangkan Versi yang ditingkatkan, yaitu Windows 8.1, kehilangan 0,91 poin menjadi 4,20%. Kedua versi ini jika digabungkan memiliki pangsa pasar sebesar 4,83%. Sebagai sebuah perbandingan singkat, duo Windows 8 mencapai puncaknya di 16,45% pada tahun 2015.

Windows 7 adalah versi paling populer hingga tahun ini, dan berdasarkan hasil pada bulan Agustus, ia mengalami penurunan 1,49 poin persentase, dari 31,83% menjadi 30,34%. Windows 7 merupakan upaya yang paling sukses dari perusahaan ini dalam mengatasi popularitas Windows XP setelah kegagalan Windows Vista. OS ini melampaui Windows XP 2000 pada bulan September 2012, dan menjadi sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia, melampaui 60% posisi pangsa pasar pada bulan Juni 2015. Versi Windows yang sukses ini akhirnya dihentikan melalui keputusan Microsoft untuk mengakhiri dukungannya pada 14 Januari 2020. Dengan demikian, ratusan juta pengguna hanya memiliki waktu empat bulan untuk meninggalkan Windows 7 dan beralih ke versi yang lebih modern (Sebaiknya Windows 10). Microsoft masih akan menyediakan pembaruan keamanan berbayar; tetapi hanya klien korporat yang mampu membelinya.

Di bagian bawah margin Windows, sekali lagi kami membicarakan tentang Windows Vista. Ini tentunya merupakan salah satu versi sistem operasi yang paling kontroversial. Walaupun gagal mengalahkan Windows XP, ia membawa beberapa perubahan besar pada antarmukanya, yang kemudian ditingkatkan di Windows 7. Pangsa pasar Windows Vista turun di bawah 1% pada awal tahun 2017, yang merupakan bulan peringatannya yang ke-10 tahun. Sekarang, menurut data penelitian, versi ini bergerak datar di angka 0,15%. Yang cukup menarik, Vista masih tertinggal dari Windows XP yang memiliki margin 1,57%.

Keseluruhan Pangsa Pasar Sistem Operasi

Penelitian tersebut juga mengungkap hasil yang dicapai oleh sebagian besar sistem operasi PC yang tersedia di pasar. Menurutnya, Windows 10 turun 0,56 poin persentase menjadi 87,89% pada bulan Agustus. Yang cukup menarik, macOS Apple memperoleh 0,70 poin menjadi 9,68%, sedangkan OS sumber terbuka dan gratis yang populer, Linux, turun 0,38 poin menjadi 1,72%. Berdasarkan penelitian tersebut, satu-satunya OS yang mencapai hasil positif adalah macOS, yang hanya terdapat di komputer Apple, tidak seperti Windows dan Linux yang dapat dengan mudah diinstal di sebagian besar PC dari berbagai merek.

Penelitian yang diambil oleh Net Applications didasarkan pada data yang diperoleh dari 160 juta pengunjung unik setiap bulan dengan memantau sekitar 40.000 situs web untuk kliennya. Hasilnya terutama ditujukan untuk menentukan pangsa pasar pengguna secara keseluruhan.

gambar windows 7 vs. windows 10

Akhir dari Windows 7 akan menempatkan Windows 10 pada posisi paling sukses

Microsoft pasti mengetahui apa yang dilakukannya saat mulai mengarahkan para pengguna dengan mengakhiri dukungan untuk Windows 7. Perusahaan ini tidak mengharapkan para pengguna untuk beralih ke Windows 8/8.1 yang tidak populer, melainkan dengan mudah berasumsi bahwa mereka akan langsung meningkatkan OSnya ke Windows 10. Perusahaan ini menggunakan strategi yang sama ketika memutuskan untuk menghentikan penggunaan Windows XP di masa lalu. Cukup menarik, karena kali ini segalanya sedikit berbeda. Menurut sebuah laporan, pengguna Windows 7 lebih enggan melepaskan OS tersebut dibandingkan saat mereka menggunakan Windows XP.

Jika Microsoft memutuskan untuk menginvestasikan sejumlah uang, maka ia pasti dapat mempercepat Eksodus Windows 7 langsung Windows 10. "Jika Anda terus menggunakan Windows 7 setelah dukungan berakhir, PC Anda akan tetap berfungsi, tetapi ia akan menjadi lebih rentan terhadap risiko keamanan dan virus". Selain itu, perusahaan ini dapat memberikan kesempatan terakhir dari penawaran peningkatan gratis selama setahun untuk sistem Windows 7 Home dan Windows 7 Professional. Kesempatan seperti itu akan mengurangi jumlah PC yang akan tersisa untuk eksploitasi. Sayangnya, langkah tersebut sepertinya tidak akan terjadi karena dapat langsung memengaruhi penjualan lisensi Windows 10 Home dan Windows 10 Pro. Bagaimanapun juga, kami masih percaya bahwa gerakan ini tidak akan lebih mengejutkan dibandingkan pada tahun 2015.

Peningkatan rata-rata Windows 10 selama 12 bulan masa penawaran gratis adalah 1,7 poin persentase, berdasarkan Net Applications. Jika Microsoft mengulangi prestasi ini dengan menawarkan peningkatan gratis segera setelah "kematian resmi" Windows 7, kita dapat melihat efek yang serupa dengan sebelumnya. Berdasarkan spekulasi ini, kita akan melihat pangsa pengguna Windows 10 pada bulan Januari 2020 mencapai puncaknya di 68%. Windows 7 akan menjadi sekitar empat poin lebih rendah, atau sekitar 26%, saat ia keluar dari daftar dukungan.

Pembaruan Windows 10 KB4512941 membuat pusing sejumlah pengguna

Sayangnya, berita tersebut tidak hanya positif bagi para pengguna Windows 10, karena dilaporkan bahwa sebuah pembaruan yang dirilis belakangan ini menyebabkan masalah bagi beberapa pengguna sistem Operasi terbaru ini. Microsoft baru saja merilis pembaruan Windows 10 KB4512941 untuk setiap pengguna yang mengklik tombol 'Periksa pembaruan' di Windows Update dan klik opsi 'Download dan instal sekarang' yang baru. Pembaruan yang dipertanyakan ini hadir untuk mengatasi masalah Windows Sandbox yang rusak, masalah layar hitam yang menyerang Remote Desktop Protocol, dan beberapa bug lainnya. Bagaimanapun juga, sementara pembaruan ini memperbaiki masalah yang dimaksud, ia juga menyebabkan gangguan bagi beberapa pengguna yang telah menginstal build tersebut.

Menurut berbagai laporan di Forum Microsofts dan Feeback Hub, beberapa perangkat yang menjalankan pembaruan terkini mungkin akan memulai dengan masalah penggunaan CPU yang tinggi. Sehingga secara umum menurunkan performa sistem tersebut, membuat seluruh pengalaman menjadi problematik, jika tidak ingin dikatakan buruk. Penyebab dari masalah ini tidak lain adalah Cortana.

Mari kita perjelas, proses Cortana (SearchUI.exe) membuat penggunaan CPU yang tinggi untuk beberapa pengguna, dan prosesnya telah mencatat peningkatan sekitar 30-40 persen di Task Manager. Perlu dicatat bahwa penggunaannya sangat bergantung pada jumlah core yang dimiliki oleh sebuah prosesor. Terdapat sejumlah masalah dengan asisten virtual yang menyertai pembaruan ini.

Menurut seorang pengguna "Setelah menginstal KB4512941 (OS Build 18362.329), jendela pop out dengan hasil pencarian tetap kosong, SearchUI.exe terus-menerus menggunakan CPU dan memori ~200MB".

Pengguna lain juga mengunjungi FeedBack Hub untuk mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap versi terbaru Windows 10: "Cortana secara konsisten berjalan di atas 35% penggunaan CPU dan memori sebesar 150 MB seperti yang dilaporkan oleh Task Manager, untuk setidaknya satu hari hingga saat ini. Terlepas dari kenyataan ini, menggunakan tombol Pencarian di sebelah Menu Start memunculkan sebuah dialog yang tidak akan menampilkan item apa pun setelah memasukkan permintaan pencarian, bahkan setelah menunggu selama beberapa menit", keluh pengguna lain tentang penggunaan CPU di Feedback Hub.

Para penguji melaporkan masalah tersebut sebelum rilis umum

gambar penggunaan cpu cortana yang tinggi

Segalanya menjadi lebih buruk saat kita mengetahui bahwa Microsoft menguji build KB4512941 dengan beberapa Windows Insiders yang terdaftar di Release Preview Ring. Build tersebut diuji secara konsisten selama lebih dari seminggu sebelum perusahaan ini memutuskan bahwa ia siap untuk masyarakat umum.

Menurut para pengguna di Feedback Hub, terdapat beberapa laporan tentang penggunaan CPU yang tinggi, yang dikirimkan beberapa kali oleh para penguji awal pekan ini. Sayangnya, laporan-laporan ini tampaknya diabaikan karena tidak memperoleh jumlah suara yang diperlukan untuk muncul.

Karena masih belum tersedia jadwal untuk sebuah pembaruan baru yang mengatasi masalah ini, dan tidak semua orang bersedia untuk kembali ke versi OS sebelumnya karena bug yang diperbaiki di versi baru, beberapa pengguna telah mengembangkan sebuah solusi untuk masalah tersebut dengan proses Cortana.

Solusinya

Menurut beberapa pengguna, menghapus kunci Registri, yang mencegah pencarian menu Start untuk mengirimkan permintaan pencarian lokal ke Bing, akan menyelesaikan masalah penggunaan CPU.

Kami yakin bahwa proses ini pasti akan memutuskan sesuatu di dalam fungsi-fungsi yang berhubungan dengan Bing, tetapi ini adalah harga yang rela dibayar oleh sebagian pengguna untuk membuat pembaruan ini lebih stabil. Tentu saja tidak semua pengguna akan merasa nyaman untuk mengotak-atik Windows Registry. Oleh karena itu, jika Anda kurang familiar dengan kedalaman tingkat lanjut tentang OS Windows, maka pilihan terbaik yang harus dilakukan adalah menghapus instalasi pembaruan ini dan kembali ke pembaruan sebelumnya. Terlepas dari masalah yang disebutkan di atas, yang diselesaikan dengan pembaruan KB4512941, Anda akan merasakan performa yang lebih baik dan konsisten di rilis sebelumnya. Anda hanya perlu mengikuti beberapa langkah berikut:

Microsoft merespons masalah ini dengan pembaruan keamanan KB4515384

gambar pembaruan keamanan baru windows 10

Microsoft berjanji bahwa perbaikan untuk penggunaan CPU yang tinggi akan disediakan pada pertengahan September, tetapi perusahaan ini mengeluarkannya sedikit lebih awal sebagai bagian dari pembaruan besar-besaran pada Patch Tuesday bulan September. Perusahaan tersebut mengeluarkan pembaruan keamanan KB4515384 untuk mengatasi masalah ini. Ngomong-ngomong, penggunaan CPU yang tinggi mungkin disebabkan oleh ntoskrnl.exe.

Walaupun demikian, sejumlah kecil Windows Insiders telah melaporkan masalah yang sama melalui Feedback Hub dalam pengujian pratinjau pembaruan bug, yang terlewatkan oleh Microsoft walaupun terdapat upaya terkini untuk meningkatkan deteksi atas masalah dengan jumlah laporan yang sedikit. Patch yang dirilis pada hari Selasa mengatasi dua peningkatan kelemahan hak istimewa zero-day yang telah diserang. Pembaruan tersebut mencakup 80 perbaikan keamanan.

Selain perbaikan di atas, Microsoft memperbaiki dua bug Remote Code Execution di Remote Desktop Protocol. Tetapi masalah ini tidak terlalu berbahaya jika dibandingkan dengan kerentanan BlueKeep dan DejaBlue baru-baru ini, yang dapat digunakan untuk membuat sebuah eksploitasi wormable untuk secara otomatis menginfeksi mesin yang rentan di jaringan yang sama.

Tentu saja, Microsoft perlu terus meningkatkan dukungan software dan pengujian beta dalam beberapa bulan mendatang, karena Windows 10 kini hadir di lebih dari separuh PC di dunia. Jadi bug apa pun yang muncul di pembaruan umum mendatang akan diketahui dan memengaruhi sejumlah besar pengguna.

Recoverit author

David Darlington

staff Editor

(Click to rate this post)

Generally rated4.5(105participated)

Home > Resources > Solusi Komputer Windows > Windows 10 Melewati 50% Pangsa Pasar dan KB4515384 Baru Mengatasi Masalah pada Penggunaan CPU Cortana yang Tinggi