Feb 29, 2024 • Filed to: Backup Data • Proven solutions
Seiring berjalannya waktu, SSD telah menjadi pilihan penyimpanan yang paling tepat. Banyak pengguna memilih menggunakan SSD untuk menyimpan sistem operasi mereka karena ini bisa meningkatkan kinerja komputer mereka. Namun, mengganti HDD dengan SSD tidaklah selalu mudah. Saat mengganti HDD dengan SSD, terkadang akan muncul masalah seperti freeze dan biasanya ini disebabkan oleh konfigurasi yang salah pada firmware ataupun sistem operasi, tetapi jangan khawatir. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan cara mengatasi masalah ini secara detail.
SSD adalah salah satu media penyimpanan paling aman saat ini dan meskipun ada kemungkinan beberapa sudah rusak dari pabrikannya, tapi hal ini sangat jarang terjadi.
Biasanya saat Anda menggunakan SSD, Anda harus mempertimbangkan beberapa faktor, karena cara kerja SSD tidak sama dengan HDD. Komputer biasanya dikonfigurasi agar dapat bekerja dengan benar dengan HDD, seperti yang kami jelaskan sebelumnya. Konfigurasi ini disebabkan oleh cara kerja SSD. SSD membaca dan menulis data dengan cara yang berbeda, terutama karena tingkat kecepatan membaca dan menulis data yang tinggi. Agar sistem operasi dapat memanfaatkan potensi SSD secara optimal, diperlukan konfigurasi khusus yang memungkinkannya mengelola sektor 4KB.
Seperti yang kami jelaskan sebelumnya, ada beberapa faktor yang harus Anda pertimbangkan sebelum menggunakan SSD sebagai perangkat boot Anda. Selanjutnya, kami akan menjelaskan lebih detail apa saja faktor paling umum yang menentukan pengoperasian SSD yang benar.
1. Menghubungkan port SATA yang salah: Port SATA (Serial Advanced Technology Attachment) dirancang khusus untuk mentransfer data, tetapi perlu diingat bahwa saat ini ada tiga jenis port SATA, biasanya kenal sebagai SATA I, SATA II, SATA III.
Karena kapasitas baca dan tulis data yang tinggi, SSD perlu dihubungkan melalui port SATA III, karena jenis port ini mampu mentransfer hingga 600 MB per detik. Jika Anda menggunakan port SATA II, kecepatan membaca dan menulisnya mungkin tidak kompatibel dan menyebabkan berbagai macam masalah.
2. Mode AHCI tidak diaktifkan: AHCI (Advanced Host Controller Interface) merupakan protokol manajemen untuk proses pembacaan dan penulisan data. Sebagian besar komputer saat ini sudah dikonfigurasi untuk bekerja dengan protokol ini, karena ia bisa memanfaatkan kinerja port SATA dengan baik. Namun, komputer lama tidak memiliki port SATA. Sebagai gantinya, mereka menggunakan koneksi IDE, dan karena alasan ini, mereka telah dikonfigurasikan untuk dapat bekerja dengan protokol ATA / PATA. Dengan kata lain, firmware atau sistem operasi Anda mungkin tidak dikonfigurasi dengan benar, terutama jika komputer yang ingin Anda sambungkan ke SSD merupakan komputer lama.
Anda dapat memeriksanya menggunakan Manajer Perangkat di bagian pengontrol IDE ATA / ATAPI.
Di sini Anda dapat melihat apakah komputer Anda saat ini menggunakan protokol AHCI atau tidak.
3. 4K tidak selaras: HDD dan SSD di komputer Anda memerlukan skema penyelarasan Partisi. Ada beberapa skema untuk mengontrol partisi dan masing-masing skema dirancang untuk bekerja dalam keadaan yang berbeda-beda. Tujuannya adalah untuk menjaga keamanan informasi yang mereka simpan, serta mengoptimalkan kecepatan membaca dan menulis data. Namun, beberapa skema dapat mengurangi kinerja pada SSD karena pembatasan yang telah diterapkan oleh skema tersebut.
Penyelarasan 4Kb dapat mengatur informasi dalam sektor 4096 byte, sehingga penggunaan kecepatan tulis dan baca SSD akan jauh lebih baik. Jika SSD Anda tidak dikonfigurasi dengan benar saat Windows diinstal, mungkin akan terjadi freeze karena skema penyelarasan partisi. Jika interval respons sistem operasi menjadi terlalu lama, sistem operasi biasanya akan mengalami freeze.
4. Lainnya: Sangat penting untuk diingat bahwa ada kemungkinan Windows freeze karena kerusakan pada fisik SSD Anda atau bahkan serangan virus yang dapat merusak informasi sistem, yang menyebabkan semua jenis masalah seperti layar biru atau freeze.
Hal yang paling masuk akal adalah memeriksa apakah kabel daya dan SATA SSD Anda terpasang dengan benar. Anda bahkan dapat mencoba menyambungkan SSD Anda menggunakan kabel SATA atau port yang berbeda.
Sekarang setelah Anda tahu penyebab-penyebab dari Windows 10 yang freeze saat menggunakan SSD, sekarang saatnya untuk memperbaiki masalah tersebut. Kami akan menunjukkan cara melakukannya dengan menggunakan tiga metode berbeda. Ingatlah bahwa setiap prosesnya berbeda, jadi kami sarankan agar Anda mencoba cara-cara lainnya jika salah satunya tidak berhasil.
Seperti yang kami jelaskan sebelumnya, ada kemungkinan SSD Anda sudah rusak. Dalam hal ini, satu-satunya cara untuk memperbaiki masalah tersebut adalah menggantinya dengan yang baru. Untungnya, Anda dapat dengan cepat memulihkan semua informasi di disk Anda tanpa perlu melakukan penginstalan Windows dari awal. Ada software backup data profesional seperti AOMEI Backupper yang memungkinkan Anda untuk mengekstraksi informasi dari disk, termasuk semua data Windows terkait pengaturan dan preferensi pengguna melalui proses kloning. Dengan cara ini, Anda dapat menghemat banyak waktu dan membuat sistem operasi dan file Anda tetap sama seperti di lokasi semulanya.
Langkah ke-1: Buka Disk Clone
Setelah Anda menginstal dan membuka software tersebut, buka bagian Clone dan klik Disk Clone
Langkah ke-2: Pilih SSD Lama Anda
Sebuah jendela akan terbuka di mana Anda harus memilih SSD lama Anda, lalu klik Next >>
Langkah 3: Pilih SSD baru
Setelah memilih sumber disk, sebuah jendela akan muncul sama seperti sebelumnya, tetapi kali ini Anda harus memilih disk di mana tempat salinan backup akan disimpan, yaitu SSD baru Anda. Setelah Anda memilihnya, klik Next >>
Langkah ke-4: Atur Penyelarasan SSD
Setelah memilih disk, centang opsi penyelarasan SSD, lalu klik Edit Partitions untuk mengubah ukuran partisi sesuai dengan keperluan Anda.
Langkah ke-5: Konfirmasi proses
Sebelum selesai, Anda harus memeriksa apakah semua informasi yang muncul di layar sudah benar. Jika semuanya sudah benar, klik Start Clone >>
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Sangat penting untuk memastikan bahwa SSD Anda telah terhubung ke port SATA III. Untuk mencari tahu, Anda perlu membaca manual pengguna untuk motherboard Anda, karena tiap komputer memiliki banyak port SATA. Beberapa motherboard memiliki port SATA II dan SATA III secara bersamaan, dan lagi, beberapa model juga tidak mengizinkan melakukan boot sistem operasi dari port tertentu. Sebelum mengatasi masalah ini, Anda harus memastikan bahwa kabel yang Anda gunakan memungkinkan transfer data berkecepatan tinggi (6Gb/s).
Cara mengaktifkan mode AHCI ini tidak sulit. Kami akan menunjukkan cara melakukannya berikut ini.
Langkah ke-1: Buka editor Registri
Cara termudah untuk membuka editor Registri adalah dengan membuka menu windows dan mengetik Regedit. Setelah selesai, klik opsi Run as administrator yang terletak di panel kanan.
Langkah ke-2: Buka folder iaStorV
Di dalam Editor Registri, Anda dapat mengklik tombol di sebelah nama folder untuk menampilkan kontennya. Buka lokasi berikut ini.
HKEY_LOCAL_MACHINE\ SYSTEM\ CurrentControlSet\ Services\ iaStorV
Setelah itu, klik dua kali pada file Start dan ubah nilainya menjadi 0
Langkah ke-3: Buka folder iaStorAV/StartOverride
Buka lokasi berikut (dengan mengklik folder StartOverride di bawah iaStorV)
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\iaStorAV\StartOverride
Sekarang buka file 0 untuk mengubah data nilainya menjadi 0.
Langkah ke-4: Buka folder storahci
Buka lokasi berikut ini.
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\storahci
Setelah itu, buka file Start dan ubah nila datanya menjadi 0
Langkah ke-5: Buka folder storahci/StartOverride
Buka lokasi berikut (dengan mengklik folder StartOverride yang terletak di bawah storahci)
HKEY_LOCAL_MACHINE\ SYSTEM\ CurrentControlSet\ Services\ storahci\ StartOverride
Sekarang buka file 0 untuk mengubah nilai datanya menjadi 0.
Langkah ke-6: Buka BIOS/UEFI
Terakhir, nyalakan ulang komputer Anda dan buka menu konfigurasi firmware komputer Anda (BIOS / UEFI). Setelahnya, buka bagian penyimpanan dan aktifkan opsi AHCI sebagai metode pengelolaan port SATA.
Jika komputer Anda tidak menggunakan skema partisi yang sesuai, satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memformat perangkat, sehingga arsitektur sektor dapat diatur ulang dengan cara ini. Untuk mengatasi masalah ini, Anda dapat menggunakan metode 1, karena metode tersebut akan menggunakan skema penyelarasan partisi yang cocok untuk SSD. Jika Anda tidak memiliki SSD cadangan, Anda dapat menggunakan HDD untuk menyimpan data sementara dan mengirimkannya kembali ke SSD Anda dengan penyelarasan partisi yang tepat.
Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, masalah freeze di Windows 10 dengan SSD dapat terjadi karena beberapa alasan dan di antaranya tidak mudah diperbaiki, seperti jika SSD-nya yang rusak atau skema penyelarasannya yang salah. Untungnya, ada software backup data profesional seperti AOMEI Backupper yang dapat membantu Anda mengatasi masalah seperti ini dengan cepat dan mudah.
staff Editor
Generally rated4.5(105participated)