Feb 29, 2024 • Filed to: Solusi Komputer Windows • Proven solutions
Windows 10/11 didesain sedemikian rupa sehingga dapat mengunduh dan menginstal pembaruan secara otomatis begitu Microsoft merilis pembaruan tersebut ke publik.
Berbeda dari versi Windows terdahulu yang memungkinkan pengguna untuk mengaktifkan atau menonaktifkan pembaruan Windows sesuka hati, sistem operasi ini tidak dilengkapi dengan tombol atau tuas untuk melakukan hal tersebut. Itu sebabnya, para pengguna dipaksa untuk terus memperbarui OS mereka, terlepas dari kemungkinan adanya glitch atau ketidakkonsistenan dalam patch yang baru. Hasilnya, kegagalan total booting Windows menjadi masalah umum yang mungkin dihadapi pengguna seusai proses instalasi.
Dengan pertimbangan tersebut, kami akan membahas masalah ini secara detail dan menjelaskan bagaimana cara untuk menuntaskannya di bagian selanjutnya. Salah satu bagian di artikel ini juga mengajarkan bagaimana cara memulihkan data yang hilang dari hard drive yang tidak dapat di-boot jika solusi yang diberikan tidak membuahkan hasil.
Setiap kali pembaruan Windows diinstal, sistem akan mendeteksi perangkat driver dan file sistem lainnya, dan ikut memperbaruinya juga. Selama proses ini, proses booting gagal karena beberapa file penting untuk memulai Windows biasanya tertimpa oleh file yang tidak didukung/tidak kompatibel.
Perawatan yang paling mudah dan simpel untuk situasi ini adalah untuk menekan tombol 'Power' hingga PC restart. Begitu Anda melihat logo Windows, tekan dan tahan tombol 'Power' lagi. Ulangi proses ini sekali lagi dan Anda akan melihat Windows memasuki mode perbaikan otomatis. Windows akan memeriksa sistem dan file penting lainnya serta memperbaiki ketidakkonsistenan yang ada. Dengan begitu, sistem operasi dapat booting secara normal.
Dalam beberapa kejadian, sistem operasi tidak berhasil booting dan sering mengalami crash. Saat hal itu terjadi, para pengguna melihat Blue Screen of Death (BSOD) Untuk mempelajari cara penyelesaian masalah saat Windows sama sekali gagal booting, Anda bisa lanjut ke artikel bagian selanjutnya.
Selain perawatan cepat yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, ada dua cara lain untuk memperbaiki masalah ini. Kedua solusi tersebut dijelaskan di bawah ini:
Langkah 1: Masuk ke Mode Advanced Troubleshooting
Nyalakan komputer. Saat melihat logo Windows, tekan dan tahan tombol Power, lalu restart PC. Ulangi proses ini sampai Windows memasuki mode perbaikan otomatis. Saat perbaikan otomatis gagal dan layar berikutnya muncul, klik Advanced options. Pada layar Choose an option, klik Troubleshoot, lalu klik Advanced options di layar Troubleshoot.
Langkah 2: Hapus Instalasi Pembaruan
Pada tampilan jendela Advanced options, klik Uninstall Updates, lalu klik Uninstall latest quality update atau Uninstall latest feature update dari tampilan jendela Uninstall Updates. Di layar berikutnya, klik akun yang ingin Anda gunakan untuk proses uninstal. Masukkan kata sandi ketika diminta, lalu klik Continue. Catatan: Pastikan akun yang Anda pilih memiliki privilese administrator.
Di layar berikutnya, klik Uninstall update untuk memulai proses penghapusan pembaruan.
Langkah 3: Reboot Windows 10
Setelah proses hapus instalasi selesai, klik Done. Kembali dari layar Choose an option, klik Continue untuk melakukan reboot Windows 10 secara normal.
Langkah 1: Pergi ke Jendela Troubleshoot
Gunakan metode yang tadi dijelaskan untuk pergi ke jendela Choose an option, lalu klik Troubleshoot untuk masuk ke layar Troubleshoot.
Langkah 2: Tentukan Preferensi Reset
Klik Reset this PC. Di layar berikutnya, klik Keep my files atau Remove everything untuk mereset Windows 10 tanpa menghapus file atau data personal, atau menghapus semua file saat masing-masing proses berjalan.
Langkah 3: Pilih Sumber Instalasi
Saat jendela berikutnya muncul, klik Cloud download atau Local reinstall untuk mengunduh dan menginstal file baru dari cloud, atau gunakan file lokal untuk proses instal ulang. Mulai dari titik ini, Anda bisa mengikuti instruksi di layar untuk menginstal ulang Windows 10 sambil menjaga atau menghapus file personal sesuai dengan opsi yang tadi Anda pilih.
Setelah proses instal ulang selesai, Anda bisa melakukan reboot komputer dengan Aman untuk menyegarkan salinan Windows 10.
Meskipun solusi yang dijabarkan di atas akan membantu Anda menghapus masalah booting Windows 10, akan lebih baik untuk menjadi proaktif dan mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari kemunculan masalah ini. Berikut beberapa tip yang bisa membantu Anda untuk menghindari masalah tersebut:
Windows 10 memiliki konfigurasi deafult yakni memperbarui driver perangkat secara otomatis begitu permbaruan terbaru dirilis oleh produsen terkait. Menonaktifkan fitur ini tidak disarankan. Jika driver tidak terbarui secara otomatis, Anda bisa melakukannya secara manual dengan mengeklik kanan pada tombol 'Start', pergi ke 'Device Manager', membuka bagian kategori perangkat, mengeklik kanan perangkat yang ingin diperbarui, lalu mengeklik ‘Update driver’.
Penting untuk terus memeriksa perbaruan BIOS yang tersedia dari situs web resmi produsen motherboard secara rutin. Jika ada perbaruan, pastikan Anda menginstalnya segera.
Selalu gunakan salinan Windows 10 yang asli dan sah yang didapatkan dari sumber yang bisa terpercaya, sebaiknya dari situs web resmi Microsoft. Selain itu, pastikan Anda menggunakan salinan berlisensi dari aplikasi yang Anda butuhkan agar terhindari dari ketidakonsistenan dalam file sistem atau driver perangkat.
Meskipun Windows Defender, sebuah alat keamanan untuk melindungi sistem operasi, sudah cukup untuk mengatasi file yang membahayakan dan menghapus file serupa yang sudah ada di dalam PC, pastikan Anda menggunakan program anti virus yang kuat karena data Anda sifatnya sangat sensitif.
Karena sedang membahas Recoverit, ketahuilah bahwa aplikasi tersebut dikembangkan oleh sebuah raksasa IT terkemuka, Wondershare. Wondershare Recoverit tersedia untuk sistem operasi Windows dan Mac. Program ini cukup efisien dalam memulihkan file dari hard drive yang rusak atau terhapus.
Jika solusi-solusi di atas tidak berfungsi dan Windows 10 gagal untuk booting secara normal, Anda bisa mengikuti instruksi yang ada di bawah untuk memulihkan data yang hilang dari disk yang tidak bisa di-boot dengan menggunakan Recoverit:
Langkah 1: Hubungkan Driver Bermasalah ke PC yang Berbeda
Tergantung jenis komputer yang Anda gunakan, bisa laptop atau desktop, gunakan metode yang tepat untuk memutuskan koneksi SSD/HD dari komputer tersebut. Kemudian, hubungkan driver (juga penyimpanan internal atau lewat USB) ke komputer berbeda yang beroperasi dengan Windows 10. Tunggu sementara sistem operasi mendeteksi disk baru. Catatan: Gambaran ini diberikan dengan asumsi bahwa Anda telah menghubungkan hard drive atau SSD yang tidak bisa di boot melalui USB.
Langkah 2: Pindai Driver dengan Wondershare Recoverit
Unduh, instal, lalu luncurkan Wondershare Recoverit. Pada antarmuka utama, pilih tombol radio yang merepresentasikan volume/driver yang keliru, yang Anda hubungkan. Kemudian, klik Start pada pojok kanan bawah, lalu tunggu sementara Recoverit memindai file yang hilang, yang bisa dipulihkan. Catatan: Pada ilustrasi ini, disk yang bermasalah disajikan di bawah bagian External Devices karena disk tersebut terhubung lewat USB. Jika Anda memiliki disk yang dihubungkan sebagai driver internal, Anda bisa menemukannya di bagian Hard Disk Drives.
Langkah 3: Pulihkan File yang Hilang
Dari panel tengah di jendela berikutnya, periksa box yang merepresentasikan file yang ingin Anda pulihkan. Alternatifnya, Anda bisa memeriksa kotak yang ada di kolom atas untuk memilih semua filenya. Kemudian, klik Recover di pojok kanan bawah, pilih volume (selain volume yang bermasalah) di layar berikutnya untuk menjadi lokasi pemulihan file. Kemudian, klik Recover. Setelah file dipulihkan, klik Open the file path di kotak penyelesaian untuk pergi ke driver/folder di mana Anda memulihkan file Anda yang hilang.
Biasanya, Windows 10 menyala secara normal setelah menginstal pembaruan. Akan tetapi, jika ada beberapa ketidakkonsistenan dengan driver perangkat atau file sistem, proses booting bisa terganggu. Saat hal ini terjadi, solusi yang diberikan di atas bisa membantu menghidupkan kembali dan menjalankan sistem operasi.
Meskipun demikian, menjaga semua driver dan sistem operasi tetap diperbarui dan memastikan versi termutakhir sistem BIOS terinstal adalah hal yang bagus. Hal ini dilakukan agar mengeliminasi peluang adanya masalah booting.
Ada beberapa pertanyaan lain terkait masalah booting yang biasa yang biasa ditanyakan orang. Beberapa pertanyaan tersebut kami susun di bawah:
contributor Editor
Generally rated4.5(105participated)