Virtualisasi adalah metode yang sangat efektif untuk meningkatkan efisiensi hardware dalam sebuah organisasi. Saat ini, sebagian besar perusahaan telah mengadopsi virtualisasi dalam lingkungan mereka menggunakan VMware, Hyper-V, atau platform virtualisasi lainnya. Namun, terlepas dari platform apa yang Anda gunakan, mesin virtual Anda harus di-back up untuk menghindari kehilangan data dan downtime.
Selain melakukan backup untuk VM VMware dan Hyper-V, NAKIVO Backup & Replication juga dapat membantu Anda dalam menjalankan backup VMware pada Hyper-V. Pada artikel ini, kami akan menyajikan daftar metode yang paling efektif untuk mengonversi VM VMware menjadi VM Hyper-V.
Bagian 1: Langkah-langkah Menyiapkan VM untuk Migrasi
Sebelum mengonversi VM VMware menjadi Hyper-V, terdapat langkah-langkah tertentu yang perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan dan mempercepat proses migrasi.
- Untuk meningkatkan kompatibilitas, Anda perlu menghapus perangkat virtual yang tidak diperlukan dan melepaskan perangkat virtual CD, drive floppy virtual, pengontrol COM, atau LPT. Namun, perangkat-perangkat ini dapat ditambahkan nanti jika Anda merancang sebuah VM Hyper-V Generasi-1. Perlu diketahui bahwa MVMC 3 tidak menyediakan dukungan untuk VM Hyper-V Generasi 2.
- Hapus file-file tidak perlu yang menggunakan ruang penyimpanan pada hard disk virtual VM. Hapus program dan komponen yang tidak terpakai, ini akan menghemat waktu dan ruang disk jika disk tujuan virtual Anda diperbesar secara dinamis.
- Menghapus semua snapshot VM akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan saat mengonversi VM, terutama jika VM Anda tidak memiliki snapshot.
- Untuk memudahkan migrasi VM berbasis VMware ke Hyper-V, Anda harus menghapus VMware Tools sebelum melakukan konversi online karena VMware Tools tidak diperlukan dalam VM Hyper-V. Suite utilitas Integration Services dirancang untuk meningkatkan kinerja sistem operasi tamu VM.
Bagian 2: Metode untuk Mengonversi VM VMware ke VM Hyper-V
Bagian ini memberikan penjelasan tentang semua metode terbaik yang telah dikenal untuk mengubah VM VMware menjadi VM Hyper-V.
Metode 1. Mengonversi dengan Microsoft Virtual Machine Converter
Mari kita lihat contoh konversi sebuah VM berbasis VMware menjadi VM Hyper-V menggunakan bantuan Microsoft Virtual Machine Converter.
Berikut adalah parameter inputnya: Sebuah VM (versi 7) sedang berjalan di ESXi 6.5. VM tersebut memiliki satu disk virtual, tanpa snapshot, dan paket VMware Tools tidak terinstal. Ikuti langkah-langkah selanjutnya untuk melanjutkan.
- Pertama-tama, Anda perlu men-download konverter saat ini dari situs web Microsoft, yaitu versi 3.1. Anda dapat berinteraksi dengan dua file yang akan di-download-sebuah penginstal file .msi yang dapat dieksekusi dan file .doc yang berisi detail tentang cmdlets Windows PowerShell yang akan diinstal bersama konverternya.
- Untuk instalasinya, Anda perlu menjalankan penginstalnya. Kemudian setujui perjanjian lisensi, pilih direktori instalasi, dan klik opsi 'Instal' pada wizard setup. Setelah instalasi berhasil, klik opsi 'Mulai,' kemudian pilih opsi 'Microsoft Virtual Machine Converter' untuk menjalankan konverter tersebut. Anda dapat membaca deskripsi singkat yang ditampilkan di layar 'Sebelum Anda Mulai'. Jika Anda tidak ingin melihat tampilan ini setiap kali Anda membuka konverter, centang kotak 'Jangan tampilkan halaman ini lagi'. Tekan 'Berikutnya' untuk melanjutkan.
- Pilih jenis mesin sumber yang ingin dikonversi. Kemudian, pilih 'Konversi Mesin Virtual' dan klik opsi 'Berikutnya'.
- Anda kemudian akan diminta untuk memilih tujuan migrasi dari dua opsi yang tersedia, yaitu migrasi ke Hyper-V dan migrasi ke cloud Microsoft Azure. Karena artikel ini berbasis pada konversi VM VMware ke VM Hyper-V, dalam hal ini, pilih opsi 'Migrasi ke Hyper-V' kemudian klik 'Berikutnya'.
- Pada contoh yang telah disebutkan, server Hyper-V berjalan di localhost, yaitu Hyper-V maupun konverter berada di mesin yang sama. Microsoft Virtual Machine Converter dapat menyimpan VM yang sudah dikonversi ke end-host yang berada di luar lokasi melalui jaringan. Pastikan firewall Anda telah disesuaikan dengan benar jika Hyper-V dan konverter berjalan di mesin yang berbeda. Harus mengizinkan akses melalui Windows Management Instrumentation untuk mengakses sumber daya yang tidak terhubung secara langsung.
- Sekarang, Anda perlu memilih nama atau alamat IP dari host tujuan Anda. Pilih kredensial pengguna dengan hak akses yang memadai untuk terhubung ke host Hyper-V, lalu pilih 'Berikutnya'.
- Untuk menyimpan hard disk virtual yang sudah dikonversi, Anda harus menentukan jalur jaringann. Pada langkah ini, VM sedang dikonversi dan dipindahkan ke server Hyper-V yang terletak pada mesin yang sama yang mengoperasikan konverter. Oleh karena itu, digunakan jalur jaringan berikut ini:
\\localhost\c$\Virtual\Hyper-V\converted
Anda disarankan untuk menghindari penggunaan disk sistem (biasanya C:) untuk menyimpan VM di lingkungan produksi. Mari kita anggap host Hyper-V adalah mesin yang terhubung secara remote, maka jalur yang Anda pilih mungkin terlihat seperti \\10.10.10.12\d$\Virtual\Hyper-V
- Pilih jenis disk virtual antara disk dengan ukuran tetap disk dengan penambahan ukuran secara dinamis. Namun, disk dengan penambahan ukuran secara dinamis dipilih pada langkah ini. Selanjutnya, pilih format .vhdx untuk hard disk virtual yang digunakan oleh kedua jenis VM Gen1 dan Gen2. Klik 'Berikutnya' untuk melanjutkan.
- Tentukan detail sumbernya, seperti alamat IP, login, dan kata sandi untuk koneksi ke server vCenter ke server ESXi.
- Sekarang, pilih mesin virtual untuk konversi server ESXi. Pada contoh ini, konversi sebuah mesin VM Windows ringan yang berjalan di host ESXi akan dilakukan. Pilih VM, kemudian klik 'Berikutnya'.
- Jika VMware Tools terinstal pada mesin virtual Linux, Anda perlu memberikan nama pengguna dan kata sandi akun root pada VM sumber agar konverter dapat menghapus instalasi VMware Tools. Mesin Windows tanpa VMware Tools digunakan pada contoh ini sehingga bagian-bagian ini tidak relevan. Tentukan state terakhir mesin sumber dan mesin tujuannya. Kemudian klik 'Berikutnya'.
- Pada langkah ini, Anda perlu menentukan workspace, yaitu folder sementara yang digunakan untuk menyimpan file non-permanen selama proses konversi berlangsung. Untuk performa yang optimal, folder ini sebaiknya ditempatkan di mesin tempat konverter dijalankan. Masukkan path atau pilih opsi 'Telusuri' dan pilih foldernya. Kemudian klik 'Berikutnya'.
- Periksa detail konfigurasi yang telah Anda tentukan. Jika peringatan-peringatannya tidak berisiko, klik 'Selesai' untuk memulai prosesnya. Setelah prosesnya selesai dengan berhasil, klik 'Tutup' untuk keluar.
- Dengan mengklik kanan pada VM-nya, buka menu konteks dan pilih 'Pengaturan' dan kustomisasi pengaturan VM. VM-nya disimpan dalam direktori yang telah Anda tentukan. Untuk mengizinkan jaringan pada sistem operasi tamu yang lebih lama, hapus adaptor jaringan yang ada dan tambahkan legacy network adapter. Selanjutnya, pilihlah virtual switch yang sesuai atau buat yang baru untuk menghubungkan Mesin Virtual ke jaringan.
- Setelah konfigurasi selesai, buka VM, lakukan pengaturan pada sistem operasi tamu, dan tunggu hingga sistem operasi memvalidasi perangkat virtual baru. Pastikan untuk menginstal Hyper-V Integration Services untuk mendapatkan pengalaman pengguna yang lebih baik dan kinerja yang optimal. Masukkan gambar vmguest.iso ke dalam drive DVD virtual dan jalankan penginstal untuk melakukan instalasi manual Integration Services. Setelah instalasinya selesai, reboot Mesin Virtual dan hapus disc ISO virtualnya.
Metode 2. Menyalin file menggunakan klien WinSCP
Aplikasi gratis WinSCP memanfaatkan protokol FTP, SCP, SFTP, dan WebDAV untuk melakukan transformasi data. Jika memungkinkan, gunakan SFTP. Anda perlu mengikuti langkah-langkah berikut untuk melanjutkan prosesnya.
- Download WinSCP dari situs web resminya. Buka software tersebut dan masuk ke server ESXi Anda dengan memasukkan alamat IP, nomor port, dan kredensial root.
- WinSCP memiliki antarmuka GUI intuitif yang menawarkan dua panel utama untuk mengakses file dan direktori. Dari panel kiri, masuklah ke direktori yang menyimpan file VMDK sebelum dikonversi. Dari panel kanan, navigasikan ke direktori VM di datastore ESXi Anda. Pada contoh ini, jalur direktori tersebut adalah /vmfs/volumes/SSD2/Win-test2.
- Pilih dan salin dua virtual disk vmdk and -flat.vmdk yang dibutuhkan ke direktori lokal Anda. Sekarang cukup seret dan lepaskan file-nya.
Kesimpulan
Artikel di atas mencakup konversi format VMware ke Hyper-V. Untuk tujuan tersebut, kami telah menjelaskan salah satu alat yang paling terjangkau, yaitu Microsoft Virtual Machine Converter. Telusurilah seluruh artikelnya untuk menangani masalah yang muncul selama proses konversi VM.
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
1. Platform apa yang didukung oleh VMware dan Hyper-V?
Sebagian besar sistem operasi, termasuk Linux, Unix, Windows, dan macOS, didukung oleh VMware. Namun, Hyper-V terbatas pada Windows dan beberapa sistem operasi lainnya, termasuk FreeBSD dan Linux.
2. Bagaimana cara VMware dan Hyper-V mengelola keamanannya?
Keamanan VMware dikelola melalui enkripsi data saat sedang dalam keadaan diam maupun saat bergerak, termasuk saat melakukan migrasi beban kerja. Sementara itu, keamanan Hyper-V dikelola melalui Direktori Aktif. Hyper-V juga memiliki komponen keamanan lain yang lebih komprehensif dibandingkan dengan VMware.
3. Apa perbedaan antara teknologi snapshot VMware dan Hyper-V?
Ini adalah teknologi yang memungkinkan Anda untuk merekam salinan titik waktu dari sebuah VM beserta seluruh data yang terkandung di dalamnya. Dalam VMware, istilah yang digunakan adalah 'Snapshot', sedangkan dalam Hyper-V disebut 'Checkpoint'. Dalam VMware, terdapat 32 snapshot per VM, sedangkan dalam Hyper-V terdapat 64 snapshot per VM. Snapshot yang sedang berjalan dalam produksi tersedia dalam Hyper-V dan tidak dalam VMware.
Computer Data Recovery
- Windows PE
- Masalah Sistem
- PC Errors
Theo Lucia
chief Editor
Generally rated4.5(105participated)