Feb 29, 2024 • Filed to: Atasi Masalah Hard Drive • Proven solutions
Penggunaan disk adalah pengukuran yang dikembangkan oleh sistem operasi (dalam hal ini Windows 10) untuk mengetahui persentase dari disk (dimana sistem operasi diinstall) yang digunakan, yang naik dan turun berdasarkan aplikasi yang berjalan secara bersamaan. Disisi lain, svchost.exe adalah proses layanan host yang harus selalu aktif, yang secara umum memiliki perilaku normal di komputer namun terkadang dapat meningkatkan penggunaan data secara eksponensial. Disini kamu akan mengetahui alasan masalah ini dan cara untuk mengatasinya.
Setiap disk melakukan proses write dan read; kecepatan maksimal dari write/read ada di sekitar 100 Mbps sampai 150 Mbps. Setiap aplikasi aktif pada komputer secara terus menerus melakukan proses membaca atau menulis, jadi jika keseluruhannya mencapai kecepatan maksimal write/read dari disk, itu akan muncul sebagai penggunaan disk 100%.
Tergantung pada aplikasi, ini akan memakan penggunaan disk, kebanyakan hanya mengambil sedikit penggunaan data. Bagaimanapun, yang lainnya cukup menuntut dalam hal ini. Terkadang, beberapa proses yang cenderung memakai sedikit penggunaan data mengubah perilaku mereka dan mulai menyebabkan masalah; sebagai contoh adalah svchost.exe, yang jika dalam keadaan normal, akan mengkonsumsi sedikit Mbps pada disk. Bagaimanapun, terdapat banyak faktor yang mengubah layanan host ini dan itu menjadi sebuah proses dengan persentase penggunaan disk yang tinggi dan ini menyebabkan komputer anda melambat.
Fakta bahwa svchost.exe menempati sebagian besar penggunaan disk dapat disebabkan beberapa faktor, dibawah saya akan menjelaskannya:
Terlepas dari mengapa svchost.exe menempati ruang besar dalam penggunaan disk, terdapat beberapa alternatif untuk mengatasinya. Pada bagian berikutnya, kamu akan melihat beberapa dari contohnya.
Untuk mengatasi penggunaan disk yang tinggi oleh svchost.exe di Windows 10, dibawah ini kamu akan mempelajari bebrapa metode:
Antivirus dapat membantu kamu untuk mengdeteksi file jahat yang menyebabkan virus aktif. Windows, meskipun software antivirusnya (Windows Firewall), juga dapat melakukannya; Dibawah ini saya akan menjelaskan langkah-langkah untuk melakukan pemindaian menggunakan alat ini:
Langkah 1: Buka pengaturan Windows Defender
Klik pada ikon Windows dan ketik "Windows Defender" pada kotak pencarian. Kemudian klik pada "pengaturan Windows Defender."
Langkah 2: Buka Windows Defender Security Center
Pada jendela pengaturan Windows Defender, klik pada "Open Windows Defender Security Center."
Langkah 3: Buka jendela Virus & threat protection
Sekarang klik pada "Virus & threat protection."
Langkah 4: Mulai pemindaian
Klik "Scan now" dan Windows Defender akan mencari virus dan malware yang menyebabkan masalah pada svchost.exe.
Jika sistem operasi kamu tidak update, selain mengurangi keamanan, itu juga akan membuat proses (seperti svchost.exe) tidak berfungsi seperti yang ditunjukkan, menyebabkan error dan masalah. Untuk mengecek jika kamu memiliki update Windows 10 yang tertunda, ikuti langkah berikut:
Langkah 1: Buka pengaturan Windows
Klik ikon Windows dan kemudian klik pada ikon gir untuk membuka pengaturan Windows.
Langkah 2: Buka jendela Update & Security
Pada jendela pengaturan, klik pada "Update & Security."
Langkah 3: Periksa pembaharuan
Pada jendela ini cukup klik "Check for updates." Jika terdapat pembaharuan yang tertunda, mereka akan diinstal secara otomatis.
Langkah 4: Tunggu dan restart
Jika Windows sedang menginstal pembaharuan, kamu harus menunggu. Tergantung pada ukuran pembaruan, kamu harus menunggu beberapa menit. Setelah selesai, restart komputermu dan cek jika svchost.exe bekerja dengan semestinya.
Kamu dapat mematikan proses svchost melalui Task Manager, tapi kamu harus memperhatikan jika proses Windows yang kamu matikan melalui Task Manager akan berjalan kembali ketika kamu menyalakan ulang komputermu.
Langkah 1: Buka Task Manager
Untuk menjalankan alat ini, klik kanan pada taskbar dan pilih opsi "Task Manager".
Langkah 2: Matikan proses
Dengan bantuan "Task Manager" pada Windows, kamu dapat mematikan proses apapun dengan klik kanan pada nama dan pilih opsi "End Process".
Masalah ini sepertinya terjadi karena pembaruan Windows secara konstan mencari update dan mencoba menginsallnya. Untuk mengatasi masalah ini, kamu dapat mematikan layanan Windows Update dari Windows Service Manager.
Langkah 1: Buka Service manager
Kamu dapat mengakses pengaturan layanan dengan menekan Win + R dan ketikan "service.msc".
Langkah 2: Matikan pembaharuan Windows
Ketika didalam Service manager, kamu harus mencari layanan "Windows Update", klik kanan pada itu dan pilih "Properties option". Ini akan membuka sebuah jendela yang dimana kamu dapat mematikan layanan Windows Update otomatis.
Event Viewer adalah layanan Windows yang memungkinkan kamu untuk mengatur dan melihat log event yang umumnya digunakan untuk mencari error pada sistem. Untuk membersihkan log event viewer ikuti langkah berikut.
Langkah 1: Jalankan Command Promp sebagai administrator
Klik kanan pada ikon Windows di taskbar dan pilih "Command Prompt (Admin)."
Langkah 2: Masukkan kode
Ketika Command Prompt terbuka dalam mode administrator, ketik kode berikut dan tekan "enter"
for /F "tokens=*" %1 in ('wevtutil.exe el') DO wevtutil.exe cl "%1"
Windows memiliki alat yang disebut Troubleshoot yang memungkinkan kamu untuk memperbaiki masalah pembaharuan Windows secara otomatis. Untuk menggunakan alat ini, cukup ketik "Troubleshoot" dari menu Windows dan klik pada shortcutnya. Ketika selesai, kamu akan melihat opsi "Windows Update" yang ada didalam menu "Troubleshoot". Klik pada opsi "Windows Update" dan alatnya akan membimbing kamu untuk memperbaiki proses.
Mematikan background intelligence transfer service dapat dipertimbangkan untuk mengurangi penggunaan disk, namun kamu harus perhatikan yaitu jika kamu menggunakan "Task Manager" untuk mematikan prosesnya, itu akan secara otomatis memulai kembali setiap kali kamu menyalakan komputer, karena itu, saya merekomendasikan untuk mematikan layanan melalui Service Manager. Saya akan tampilkan cara untuk melakukannya.
Kamu dapat mengakses pengaturan layanan ini dengan menekan Win + R dan ketikkan "services.msc".
Langkah 2: Matikan background intelligence transfer service
Ketika berada didalam Service manager, kamu harus mencari layanan "Background intelligence transfer service", klik kanan pada namanya dan pilih opsi "Properties". Ini akan membuka sebuah jendela yang dimana kamu dapat mematikan layanan ini.
Jika dalam metode sebelumnya kamu tidak berhasil menyelesaikan masalahnya, kamu dapat memilih untuk memformat ulang perangkat anda. Metode ini akan menghapus semua informasi pada disk dan membuat instalasi bersih dari sistem operasi, sehingga menekan error, virus, atau segment yang terfragmentasi dalam disk yang bisa mempengaruhi performa perangkat.
Untuk melakukan instalasi bersih Windows 10, kamu harus mengunduh alat instalasi Windows 10 dari website resmi. Metode yang paling umum dan direkomendasikan adalah dengan menggunakan USB untuk menyimpan alat instalasi. Ketika kamu membuat alat instalasi Windows 10, kamu akan membuat boot dari USB untuk memulai instalasi. Sekarang yang harus kamu lakukan adalah memilih tipe instalasi "Custom", format perangkatnya, dan ikuti langkah yang diberikan oleh instalasi Windows 10.
Seperti yang saya sebutkan diawal, melakukan instalasi Windows 10 secara bersih akan menghapus semua informasi yang kamu simpan pada perangkatmu, meskipun, masalah ini mudah diatasi dengan menggunakan Recoverit. Software ini mampu untuk merekonstruksi dan memulihkan semua informasi pada disk berdasarkan sisa informasi. Cukup dengan melakukan beberapa klik dan software akan menangani pemulihan data anda. Kamu dapat mengunduh software ini secara gratis dari webiste resmi https://recoverit.wondershare.co.id/ Berikut saya akan tunjukkan cara menggunakannya.
Video Terbaru dari Recoverit
Langkah 1: Pilih sebuah drive yang akan dipindai
Ketika kamu selesai menginstal dan software telah dibuka, pilih drive dimana data yang akan dipulihkan berada
Langkah 2: Pilih file untuk di pulihkan/kembalikan
Sekarang yang perlu dilakukan adalah memilih folder atau folder-folder yang ingin kamu pulihkan/kembalikan dan klik "Recover".
Windows 10 didesain untuk membuat pengalaman pengguna sangat nyaman dan efisien, untuk mencapai tujuan ini sangat penting untuk mengimplementasikan layanan yang bertanggungjawab untuk melakukan tugas pengoptimalan secara otomatis, namun terdapat kemungkinan kalau layanan ini menghambat kinerja komputer anda. Untungnya, masalah ini mudah diselesaikan, disisi lain, jika sumber permasalahan yang menyebabkan sistem operasi ada dalam kondisi buruk, kamu dapat menggunakan Recoverit untuk memulihkan dan memperbaiki semua informasi yang ada pada disk dengan sangat mudah.
Terdapat berbagai alasan mengapa svchost exe mengkonsumsi banyak disk. Bagaimanapun, alasan yang paling menonjol adalah serangan virus atau malware yang menghasilkan konsumsi tinggi pada disk dan RAM.
Untuk memulai, kamu harus memulai ulang perangkat, dan jika tetap menghabiskan ruang, kamu harus menghentikan secar paksa svchost exe. Tambahan, ruang yang dihabiskan dapat disebabkan oleh malware atau virus, jadi unduh juga sebuah program antivirus.
Svchost exe adalah host proses yang mengandung DLL sebagai sebuah layanan. Terdapat layanan yang berbeda yang berjalan bersama svchost exe. Jadi, jika kamu dapat mematikan proses ini namun kamu tidak tahu layanan mana yang menyebabkan masalah karena semua proses dimatikan.
Untuk menonaktifkan svchost exe, kamu harus menekan tombol start pada WIndows dan jalankan sebagai administrator; ketikkan services.msc. Gulir turun ke layanan svchost dan ketuk pada properti. Sekarang, pilih nonaktifkan (tersedia pada kotak startup). Hasilnya, svchost akan dinonaktifkan.
Ini adalah proses payung untuk mengoptimalkan fungsi Windows. Jadi, ketika kamu menghentikan Svchost exe, fungsionalitas PC akan terhalang. Sebagai contoh, kamu mungkin akan mengalami kebocoran memori, malware, dan serangan virus.
chief Editor
Generally rated4.5(105participated)