Ribuan gigabyte data dihasilkan setiap detik. Oleh karena itu, Anda membutuhkan penyimpanan data yang efisien untuk mengimbangi kecepatan tersebut. Tentu, Anda memiliki SSD yang menggantikan hard drive magnetik, tetapi Anda memiliki kekurangan dalam prosesnya jika Anda tidak memperbarui protokol pemulihan bersamaan dengannya. Redundant Array of Independent Disks (RAID) telah muncul sebagai sebuah skema baca/tulis populer yang dapat mengurangi kemungkinan hilangnya data untuk drive multipel. RAID 6 adalah iterasi terbaru dari konfigurasi tersebut. Melalui panduan ini, Anda akan mempelajari apa yang dimaksud RAID 6, mengapa ia penting untuk manajemen penyimpanan data, dan cara mengonfigurasi RAID 6 untuk sistem Anda.
Seperti namanya, RAID 6 (Striping with Dual Distributed Parity) adalah iterasi keenam dalam sebuah rangkaian protokol penyimpanan yang dirancang untuk susunan multi-disk. Ia adalah proses pembagian data yang menggunakan dua disk sebagai backup. Data yang tersedia dibagi dalam bentuk blok dan disimpan di beberapa partisi, termasuk disk backupnya. Dengan demikian, data tetap dapat diakses bahkan setelah dua kegagalan berturut-turut.
RAID 6 melibatkan sebuah sistem paritas ganda yang menambahkan dua oktet backup ke setiap blok data. Ini berkaitan dengan lokasi salah satu disk backup. Oleh karena itu, ia akan sangat membantu untuk drive terintegrasi yang berisi unit penyimpanan yang terpisah hanya beberapa milimeter.
Performa RAID 6 merupakan sebuah peningkatan dalam integritas data dan analisis kesalahan, meskipun beberapa area, seperti ruang dan kecepatan penulisan, mengalami beberapa kekurangan.
Karena RAID 6 memerlukan beberapa slot drive dan dapat melindungi data setelah kegagalan berturut-turut, ia adalah konfigurasi yang ideal untuk aplikasi berikut.
Konfigurasi RAID 6 memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut dibandingkan pendahulunya.
RAID 6 secara drastis mengurangi risiko kehilangan data dan penolakan layanan. Tidak ada yang suka ketika server mati hanya karena kesalahan pada satu drive.
Mudah dikonfigurasi untuk server dan sistem operasi apa pun. Apakah Anda menggunakan Linux atau Windows Exchange, Anda dapat menerapkan RAID 6 untuk semua drive tanpa memerlukan banyak kru.
RAID 6 mendukung paritas ganda, yang mengisolasi drive backup kecuali diperlukan untuk bertindak. Dengan demikian, setiap kesalahan dalam sistem mudah ditemukan dan diperbaiki. Anda masih dapat mengakses data selama proses perbaikan.
Untuk drive dalam jumlah besar, kecepatan membacanya meningkat secara signifikan.
RAID 6 memiliki kecepatan penulisan yang lebih lambat dibandingkan dengan konfigurasi lainnya.
Untuk drive yang lebih sedikit, efisiensi ruangnya sangat rendah. Misalnya, dalam kasus hanya 4 drive (jumlah minimum untuk RAID 6), efisiensi ruangnya hanya 50%.
Ia lebih mahal untuk diimplementasikan karena memerlukan dua drive backup dan hanya berfungsi secara efisien untuk beberapa partisi dalam sistem yang sama.
Sebuah server dengan konfigurasi penyimpanan RAID 6 membagi data yang ada menjadi beberapa blok. Setiap blok memiliki alokasi data minimum dan sebuah alamat. Setelah satu blok terisi, ia menuju ke lokasi yang ditentukan dengan alamat yang diperlukan. Selain itu, ia diberikan dua strip paritas yang disimpan dalam dua disk backup terpisah. Ini meningkatkan waktu rata-rata agregat antara kegagalan (MTBF), memungkinkan administrator untuk menganalisis dan meminimalkan kehilangan data dalam kerangka waktu yang wajar.
Sangat mudah untuk menemukan sebuah file menggunakan alamat blok datanya dalam fungsi reguler. Namun, jika terjadi kegagalan pada sebuah disk, data yang sama dapat dipulihkan dari disk backup menggunakan strip paritas tersebut.
Karena disk backup tetap terisolasi dari database utama, sistem tidak perlu dimatikan. Proses pemulihan dan perbaikan dapat terjadi dengan drive backup yang masih terpasang. Karena terdapat dua drive backup, sistem masih dapat menahan kegagalan lain. Itu juga merupakan alasan mengapa Anda dapat menggunakan konfigurasi RAID 6 dalam sebuah sistem hybrid SSD-HDD.
Proses konfigurasi RAID 6 berbeda untuk berbagai sistem. Namun, karena sebagian besar server saat ini menggunakan OS Linux, panduan ini akan membahas proses untuk Linux secara mendetail.
# fdisk /dev/sdb
Anda dapat menukar 'sdb' dengan 'sdc', 'sdd', dan seterusnya untuk partisi yang berbeda. Ingat, RAID 6 mendukung hingga 32 drive sekaligus, dengan dua di antaranya selalu dicadangkan sebagai backup.
Gunakan tombol L untuk menelusuri daftar semua partisi yang tersedia. Anda dapat mengetik 't' untuk memilih partisi dan 'w' untuk menulis perubahan apa pun.
# mdadm -E /dev/sd[b-e]1
Anda dapat mengganti 'b-e' dengan skema penamaan yang Anda gunakan.
# mdadm --create /dev/md0 --level=6 --raid devices=4 /dev/sdb1 /dev/sdc1 /dev/sdd1 /dev/sde1
#cat /proc/mdstat
Jika Anda mengetahui cara kerja RAID 6, Anda dapat melakukan verifikasi perangkat RAID tersebut menggunakan perintah # mdadm -E /dev/sd[b-e]1
# mdadm --detail /dev/md0
# mkfs.ext4 /dev/mod0
# mkdir /mnt/raid6
# mount /dev/mod0 /mnt/raid6
# mdadm --detail --scan --verbose >> /etc/mdadm.conf
Setelah menyelesaikan proses tersebut, Anda dapat memilih untuk menambahkan beberapa drive cadangan untuk menghemat waktu di masa mendatang dengan menggunakan perintah fdisk.
Adakalanya konfigurasi RAID 6 menghadapi beberapa kegagalan disk dan kehilangan file penting. Anda dapat membaca artikel kami mengenai Pemulihan Data RAID 6 untuk menemukan solusinya.
Berapa banyak disk yang diperlukan untuk RAID 6?
Harus terdapat minimum empat drive pada sebuah sistem untuk RAID 6. Kapasitas yang dapat digunakan selalu 2 lebih sedikit dari jumlah drive yang tersedia. Itu meningkatkan toleransi kesalahan karena drive backup selalu dapat digunakan jika drive utama gagal.
Berapa banyak disk dapat gagal di RAID 6?
RAID 6 dapat menahan kegagalan drive disk dua kali sebelum memerlukan sebuah backup. Kesalahan dapat terjadi baik secara bersamaan maupun berurutan. Konsep utamanya adalah mengisolasi dan memperbaiki drive yang rusak tanpa kehilangan akses ke data yang ada.
Apakah RAID 5 atau RAID 6 yang lebih baik?
Jika Anda ingin menjalankan sebuah sistem tanpa arsip tetapi masih menginginkan basis data yang luas, maka RAID 5 sudah cukup. Namun, jika Anda membutuhkan penyimpanan yang sesuai untuk kumpulan data yang sangat besar, Anda harus memilih RAID 6.
Apakah RAID 6 meningkatkan kecepatan?
Mengenai kecepatan membaca, kinerja RAID 6 setara dengan array disk independen lainnya. Namun, dalam hal penulisan data, ia hanya menawarkan seperenam dari kecepatan sebenarnya saat dioperasikan dengan satu drive.
Di dunia di mana malware dan serangan siber merajalela, pengamanan menjadi lebih berharga dari sebelumnya. Jika Anda perlu mempertahankan sebuah basis data yang tetap dapat diakses bahkan setelah kegagalan disk, mengetahui tentang RAID 6 dapat membuat hidup Anda jauh lebih mudah.